Molases dari tebu mengandungi 25 hingga 40% sukrosa, kandungan protein kasar relatif kecil yaitu sekitar 3% dan kandungan abu berkisar antara 8-10% yang terdiri dari K, Ca, CL dan Garam Sulfat. Molases merupakan sumber trace mineral yang bagus akan tetapi pada umumnya memiliki kandungan vitamin yang rendah. Pada penggunaan secara komersial molases yang digunakan memiliki kandungan air sekitar 25%, sehingga perlu pengeringan atau teknik pencampuran tersendiri bila ingin dicampurkan pada pakan kering agar tidak menggumpal.
Brix (Molasses Brix) adalah istilah yang sekarang ini digunakan untuk menunjukkan komposisi molasses. Brix menggambarkan angka yang digunakan untuk mengindikasikan peratusan bobot gula dalam larutan sukrosa. Salah satu cara untuk mengukur angka Brix pada larutan sukrosa adalah mengukur spesifik gravitasi dan kemudian diterjemahkan dengan jadual yang memperlihatkan angka Brix dari hasil label sukrosa yang dihasilkan.
Pemasalahan yang dihadapi dalam manafaat molases adalah kandungan molases yang sangat bervariasi (kecuali molases dari jagung). Jenis tebu, umur dan kualiti tebu, kesuburan tanah, cara penuaian dan proses pengolahan sangat berpengaruh terhadap kandungan molasses. Seperti halnya pada 11 sampel ditemukan kisaran kandungan Ca antara 0,3-1,68% (Pond and Maner, 1984).
Molasses Sebagai Silaj Makanan Ternakan
Molasses digunakan sebagai silaj makanan ternakan ruminan secara luas. Di Amerika sendiri menggunakan sekitar 2.5 juta ton molasses lebih besar dibandingkan di negara atau daerah lainnya di Eropah. Rasa yang manis menyebabkan haiwan ternakan amat menyukainya. Penambahan molasses dapat mengurangi silaj yang berdebu, dan berguna sebagai binder (pengikat) pada pembuatan pakan pellet.
Molasses biasanya digunakan dalam penternakan seperti lembu, kambing, ayam, arnab dan lain-lain. Tujuannya dalah untuk meningkatkan nafsu makan, mengurangi ransum berdebu (dustiness), sebagai perekat dalam pembuatan pellet, sebagai sumber energi (tenaga) dan sebagai sumber faktor-faktor yang tak teridentifikasi (unidentified factors). Menurut Cullison (1979), molasses biasanya digunakan sebanyak 0-15% dalam ransum. Pemberiam lebih dari 15% menyebabkan ransum menjadi lengket (sticky) dan sulit untuk ditangani. Pemberian dalam level yang tinggi cenderung mengganggu aktivitas mikroba rumen.
Molasses dan Effective Mikrob (EM) Dalam Pertanian
Secara umumnya terdapat 4 jenis molasses iaitu :-
1. Berasaskan tebu (cane) - Blackstrap Molasses
Terdapat 3 gred molasses iaitu :-
- Mild - Molasses Pertama
- Dark - Molasses Kedua
- Blackstrap - Molasses Ketiga
Cara Pembuatan : Tebu yang telah dituai (dengan dibuang daun tebu) kemudian diekstraksi dengan cara crushing or mashing. Ekstrak yang yang terhasil kemudian direbus dibuat kental yang selanjutnya dikristalisasi menjadi gula. Hasil dari perebusan pertama dan yang telah dipisahkan gula kristalnya disebut Molasses Pertama yang mengandungi gula paling tinggi. Molasses Kedua dibuat dari perebusan kedua dan ekstraksi gula serta berasa agak pahit. Perebusan ketiga dinamakan Molasses Ketiga - Blackstrap Molasses tetapi masih mengandung banyak kalori. Tidak seperti gula rafinasi (refinery), Blackstrap Molasses mengandung sejumlah vitamin dan mineral.
2. Beet Molasses
Citrus Molasses
Citrus molasses merupakan jus dari limbah jeruk (the juice of citrus waste).
4. Wood Molasses
Wood molasses merupakan ekstrak yang mengandung lebih karbohidrat terlarut dan mineral yang dihasilkan dari bahan kayu pada pabrik kertas, fiber board, selulosa murni dari kayu. Ekstrak ini diproses menjadi molasses yang sesuai untuk diberikan sebagai pakan ternak.
Spesifikasi Molasses :-
- BRIX(Total Solid Contain) : Min 72%
- Total Sugar Contain : Min 45%
- Purity : Min 38%
- Invert Sugar : 15%-18%
- PH : 5.4-5.7
- Sucrose : 30%-32%
- Specific Gravity : 1.379-1.4318
- Lab Equipment : Brix Hydrometer
- Temperature : At 20 Degree Celsius
Sila rujuk senarai harga di sini
Maklumat Pembelian Secara Online boleh didapati disini atau hubungi kami segera.